Tips Merawat Battery Laptop Agar Awet

Tips untuk merawat battery laptopTips untuk merawat battery laptop agar awet dan tahan lama. Laptop sekarang bukan lagi barang mewah, melainkan sudah menjadi kebutuhan dikalangan anak muda sampai orang tua. Baik itu untuk kebutuhan pekerjaan sampai hiburan. Meskipun begitu, laptop masih menjadi barang yang tergolong barang yang disebagian orang untuk memilikinya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Contohnya untuk para gamer yang portable agar lebih mudah dipindahkan dan dimainkan dimana saja. Karena itu agar laptop tetap bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama adalah dengan cara menjaga dan merawat battery laptop itu sendiri supaya bisa tahan lama saat digunakan.

Kali ini saya akan bagikan sedikit tips agar battery laptop tidak cepat aus dan rusak. Maaf saya menggunakan kata "aus" karena saya bingung kata yang cocok untuk battery yang tidak bisa menyimpan daya secara normal. hehehe

Sebelum kita membahas langkah untuk merawat battery laptop. kita ketahui terlebih dahulu apa saja yang menjadi faktor penyebab battery tidak awet atau tahan lama saat digunakan bahkan yang bisa menyebabkan kerusakan parah dan tidak bisa digunakan lagi.

  1. Suhu. Pastikan untuk menjaga suhu battery tidak terlalu panas karena pasti akan merusak kandungan di dalamnya. Baik itu dari penggunaan yang berlebihan ataupun paparan panas dari luar
  2. Hindari menguras battery sampai habis. Jika laptop sudah menunjukan peringatan untuk mengisi daya sebaiknya segera charge battery sebelum benar-benar terkuras. Akibatnya tentu akan merusak kestabilan kapasitas penyimpanan daya dari battery itu sendiri.
  3. Outpun dan input yang tidak standar. Setipa battery atau laptop pasti memiliki adaptor charger bawaannya sendiri. Itu untuk menjaga listrik yang masuk dan keluar sesuai dengan standar yang telah dibuat oleh penciptanya. Maka dari itu, selalu gunakan charger yang sesuai atau rekomendasi dari pembuatnya.
Mungkin itu saja, selainnya mungkin masih berhubungan dengan hal-hal di atas. Terlebih lagi battery keluaran terbaru sekarang sudah dilengkapi dengan teknologi yang bagus untuk menjaga dan mengontrol daya dan penggunaan agar battery tersebut tetap tahan lama.

Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa laptop dan komputer desktop itu berbeda. Laptop didesain untuk penggunaan yang ringan tidak seperti komputer desktop yang bisa digunakan semaksimal mungkin dengan kemampuannya. Ada batasan tersendiri dalam penggunaan laptop. Memang sudah ada laptop yang dibuat khusus untuk pekerjaan yang berat. Tapi tentu saja harganya terbilang sangat malah, bahkan lebih mahal dari sepeda motor.

Jika Anda sangat sayang dan ingin merawat laptop Anda dan batterynya agar tetap awet dan tahan lama. Saya bagikan sedikit tips yang saya pahami dan pengalaman saya sendiri.
  1. Jangan terlalu keras menggunakan laptop. Seperti yang saya katakan di atas, laptop standar dibuat untuk melakukan proses yang biasa dan ringan. Jangan memaksa laptop untuk aktifitas yang berat seperti main game berat, menggunakan software yang high process dan lainnya yang membuat laptop bekerja terlalu keras. Walaupun laptop kamu memiliki hardware yang terbilang spesifikasi tinggi. Sesuaikan saja kinerjanya dengan yang kebutuhan. Contohnya jika digunakan untuk bermain game, dipastikan battery akan cepat aus dan tidak awet lagi. Jika kamu mau bermain game berat, sebaiknya beli PC.
Itu saja sih tips dari saya. Hahahahahahahaaaaa
Apa sih aku kok nulisnya cuma 1, pake nomer lagi.
Menurutku itu mewakili semuanya dan paling sering yang menyebabkan battery laptop cepat rusak. Untuk hal lainnya mari kita bahas di luar urutan yang tidak jelas di atas.

Bagaimana kalau battery dicabut dan hanya menggunakan charger? 

Ini hal sering saya lihat. sebenarnya bagus tidak sih laptop yang langsung menggunakan charger tanpa battery agar battery tidak usah digunakan dan hanya digunakan saat dibawa keluar saja? Saya mengatakan sebaiknya "jangan". Karena komputer menggunakan daya listrik yang dinamis. Ketika komputer bekerja keras, dia akan menggunakan daya yang lebih. sebaliknya, ketika komputer hanya mengerjakan hal kecil atau posisi standby, maka daya akan diturunkan. Hal tersebut dilakukan otomatis oleh komputer dan berhubungan langsung dengan battery. Coba perhatikan catatan kecil pada battery. Di sana tertulis nilai "antara" output. Itu adalah daya minimal dan maksimal output yang keluar saat digunakan. Sedangkan charger, memiliki output yang bernilai tetap dan lebih besar dari konsumsi standar laptop itu sendiri. Menghubungkan langsung laptop dengan charger tanpa battery akan berisiko merusak komponen di dalamnya.

Resiko lainnya adalah. Ketika listrik PLN tidak stabil, akan menimbulkan konsleting listrik pada komponen. Misalkan pada saat byar-pret (istilah mati listrik). jika listrik mati karena dimatikan dari sakelar mungkin tidak berpengaruh. Tapi bagaimana kalau mati listrik akibat konsleting atau sambaran petir? Logikanya saja, meteran atau beberapa alat elektronik lain sebagian memiliki sekring untuk menghindari daya listrik yang melebihi standar. Berbeda dengan laptop, dia tidak menggunakan sekring. Jika listrik berlebih, pasti menimbulkan konsleting dan kerusakan langsung.

Ada yang mengatakan bahwa, akan lebih awet battery yang dicabut karena tidak sering dicharging dan tidak sering panas. Itu memang benar. Karena itu saya menyarankan menggunakan laptop tidak berlebihan. Selama menggunakan laptop sesuai standar tentunya battery juga tidak akan cepat rusak. Pertanyaan dari saya, apakah Anda lebih memilih battery rusak atau laptop rusak?

Secara standar, Battery memiliki masa pakai atau jumlah berapa kali charger. Itu hal umum, Setiap battery apapun pasti memiliki masa pakai. Karena itu battery dibuat terpisah dan bisa diganti baru. Hanya saja penggunaanya harus tetap diperhatikan agar menjaga battery tersebut tetap awet.

Tapi bukankah battery yang dicharger terus-menerus walaupun sudah penuh akan cepat rusak?
Itu memang benar. Tapi perlu diketahui, battery laptop dibuat dengan teknologi control daya. Ketika battery penuh secara otomatis daya dari charger akan diputus.  Jadi, tidak perlu khawatir dengan battery kembung (seperti pada handphone). Kesimpulannya, walaupun charger terus dicolokan, tidak akan mempengaruhi kondisi battery itu sendiri.

Bagaimana kalau charger dilepas saat sudah penuh?
Jika itu dalam kondisi tidak dipakai dan hanya dicharging mungkin benar. Tapi jika saat Anda masih menggunakannya, maka itu justru akan mempercepat masa pakai battery itu habis. Seperti yang saya tulis di atas tadi. Setiap battery memiliki masa pakai atau recharging. Hal itu akan membuat masa pakai battery cepat berakhir.

Sebenarnya sederhana saja jika ingin battery laptop tetap awet. Sesuaikan kondisinya. Jika ingin melakukan proses yang sangat berat, sebaiknya beli PC. Semoga tulisan tips kali ini bermanfaat. Jika ada yang salah mohon maaf, tulisan ini berdasarkan pengalaman dan pemahaman saya sendiri. Terima kasih dan sampai jumpa pada tips selanjutnya.

No comments :

Post a Comment