Dikunjungi Oleh Siluman Mematikan

Selamat malam pembaca sekalian. Kali ini saya mau berbagi sebuah cerita pengalaman nyata dari seorang teman. Kejadian ini sebenarnya sudah cukup lama, tapi masih selalu terngiang dalam ingatan saya. Karena itu, saya akan coba menceritakan ini kepada kalian semua. Semoga bisa menjadi sebuah pelajaran.

Sebut saja namanya Utuh, Dia tinggal di pinggiran kota Martapura. Salah satu kota di Kalimantan Selatan yang terkenal dengan batu mulianya. Kota ini berjarak sekitar kurang dari 1 jam dari Banjarmasin.

Utuh bekerja sebagai penjaga kebun jeruk. Yaa karena pada saat itu sedang musim panen jeruk. Jadi dia diminta untuk menjaga kebun tersebut dari para pencuri. Sebenarnya dia sudah beberapa kali bekerja seperti ini. Jadi bukan yang pertama kalinya ini dilakukannya. Kenapa saya bilang begitu? Karena sebenarnya kebun ini terletak cukup jauh dari keramaian dan diluar dari jangkauan fasilitas seperti listrik, air bahkan jaringa seluler. Tapi di kebun tersebut tersedia sebuah pondok kecil sebagai tempat Utuh bermalam sembari menjaga kebun tersebut. Pekerjaan ini memang tidak semua orang bisa melakukannya. Bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal kondisinya yang minim sekali. Utuh yang sudah beberapa kali melakukannya mungkin jadi sudah terbiasa.

Pada suatu malam. Malam itu seperti biasanya, Utuh hanya mengawasi kebun tersebut dari pondok tempat dia berteduh dengan ditemani lampu teplok. Tau kan? lampu dengan minyak tanah. Keadaan saat itu berangin dan gelap sekali tanpa ada cahaya bulan. Waktu sudah cukup larut. Utuh pun masuk kedalam kelambu yang disediakan di dalam pondoknya agar tidak digigiti oleh nyamuk hutan yang luar biasa sakit kalau menggigit. Kelambu di sini berbeda dengan yang biasanya. Tipis tapi tidak transparan, kainnya lembut dan halus serta terasa sejuk. Jadi di luar maupun di dalam tidak akan kelihatan.

Malam itu Utuh tiba-tiba merasa gelisah seperti ada hal yang ganjil akan terjadi. Benar saja, dalam keadaan yang berangin yang hanya terdengar suara daun-daun bergesekan. Tiba-tiba terdengar suara seperti benda jatuh yang sangat besar. Beberapa kali terdengar dan tidak hanya sekali. Utuh perlahan-lahan mengamati hal yang dia dengar dari dalam kelambunya. Setelah dia menyadari itu bukan suara benda jatuh, melainkan suara langkah kaki yang sangat besar. Seketika itu juga Utuh cemas dan berpikir "Jangan-jangan itu Mariaban". 

Mariaban adalah sosok siluman yang suka membunuh. Sosok ini tidak asing bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Sejak dulu ilmu ini diajarkan secara turun-temurun sebagai senjata peperangan. Jujur saja, saya bukan asli orang Kal-Sel. Tapi dari yang saya dengar pengguna ilmu ini menggunakanya untuk membunuh/melawan orang lain/musuh. Saya tidak tahu pasti alasan lainnya orang-orang dulu menggunakan ilmu ini untuk apa. Tapi sampai sekarang masih ada yang menyimpan ilmu ini yang jika suatu saat dibutuhkan atau dalam kondisi kepepet harus melawan sesuatu yang tidak mungkin dilawan dengan kekuatan manusia normal. Mungkin seperti kalau-kalau kalimantan diserang atau dalam kondisi perang.

Dari yang saya dengar juga. Orang yang melakukan perjanjian dengan ilmu ini tidak bisa kembali normal menjadi manusia biasa. Sewaktu-waktu dia akan berubah wujud menjadi sosok besar/raksasa yang ganas yang akan membunuh dan memakan siapa saja yang ditemuinya. Saya tidak tahu pasti lebihnya seperti apa. Tapi yang pasti "Mariaban" adalah legenda ilmu yang cukup ditakuti di tanah Kalimantan Selatan. Yaa setiap daerah Kalimantan punya sosok/ilmu yang berbeda-beda dan luar biasa. Anda boleh percaya atau tidak, tapi saya hidup di dalamnya.

Lanjut ke cerita....

Utuh yang ketakutan dan duduk di dalam kelambunya hanya bisa terdiam dan mendengar suara langkah kaki besar yang perlahan-lahan mendekati pondoknya. Langkah itu pun terdengar menaiki pondoknya. Perlahan-lahan terlihat sosok bayangan dari balik kelambunya yang terkena cahaya lampu teplok yang diletakkannya di dekat dinding. Bayangan tersebut sangat besar dan terlihat berbulu serta jari tanganya yang seukuran pisang ambon (begitu kata Utuh). Sosok tersebut sempat terdiam tepat di depan kelambunya. Lalu kemudian sosok tersebut melompat lari menjauh. Seketika itu juga Utuh langsung meringkuk dan terdiam sampai pagi menjelang.

Utuh merasa terselamatkan oleh kelambunya. Yaa sejak dari dulu kelambu adalah pelindung saat tidur dari serangan makhluk baik nyata ataupun tidak nyata. Dan juga sebagai penangkal sihir yang di kirim atau serangan makhluk-makhluk halus dan siluman yang bisa mencelakai.

Tapi kalau boleh jujur, saat kecil saya pernah beberapa kali (tidak hanya sekali). mendapat serangan cambukan bertubi-tubi yang tidak nampak. Rasanya sakit sekali dan itu terjadi saat saya tidur dalam kelambu. Mungkin makhluknya lebih kuat kali yaaa. wkwkwkwkwk... Tapi serius, ini beneran lho. Tapi biasanya ini terjadi setelah saya melakukan sesuatu yang salah. Mungkin sebuah hukuman.

Itulah tadi salah satu cerita dari teman saya yang saya dengar. Semoga menjadi pembelajaran dan pengalaman yang berguna untuk pembaca sekalian.

No comments :

Post a Comment