Mimpi Seorang Petapa

Sebenarnya ini bukan pengalaman pribadi, melainkan pengalaman dari orang yang pernah saya dengar dan lihat sendiri rekaman video bukti dari kemampuan bapak petapa ini. Saya menyebutnya bapak petapa karena memang beliau pernah bertapa di dalam sebuah gua di hutan belantara. Saya mengatakan ini cerita nyata karena rekaman video pembuktiannya tanpa rekayasa dan editing apapun utnuk membohongi atau mengelabui penontonnya seperti acara sulap dan lainnya. Cerita ini sebenarnya sudah sangat lama sekali, saya menyaksikannya sekitar tahun 2005. Akan tetapi hal ini masih sangat mengaung dalam ingatan saya pribadi. Saya lupa nama beliau dan desa tempat tinggal beliau. Karena waktu saya menyaksikan dan mendengar ceritanya saya masih anak sekolahan dan hanya sekilas menyaksikan dengan seksama.

Beberapa tahun sebelum beliau bercerita mungkin sekitar akhir tahun 1990-an. Dan juga sebulum beliau jadi seperti sekarang. Beliau adalah seorang petani biasa di desanya. orang awam yang juga tidak tahu-menahu soal perihal gaib. Pada suatu malam beliau bermimpi di datangi oleh kakek tua renta dan menyuruh beliau pergi ke dalam hutan jauh dari desanya dan menuju sebuah gua untuk bertapa di sana. Pada awalnya beliau hanya menganggap itu hanyalah mimpi biasa. Tapi keanehan terjadi mimpi itu selalu datang setiap malam dan selalu sama. Beliau pun mulai memikirkan tentang mimpi tersebut dan perkataan dari kakek di dalam mimpinya. Tidak dikatakan apa tujuan dari pertapaan tersebut. Hingga 7 malam beliau memimpikan hal tersebut, akhirnya beliau pun berniat untuk menuruti apa yang ada di dalam mimpinya. Sebenarnya beliau tidak tahu lokasi dari gua dan juga tidak ada yang mengetahui kalau ada gua di dalam hutan yang di sebutkan. Akhirnya dengan nekad beliau pun mencoba menuruti apa yang ada di dalam mimpinya.

Pergilah bapak tersebut ke dalam hutan yang di mimpikannya. Hutan tersebut tidak jauh dari desanya. Beliau terus berjalan jauh masuk ke dalam hutan belantara. Setelah jauh berjalan dan berjam-jam akhirnya benar saja, beliau tiba-tiba sampai di depan gua yang persis seperti apa yang ada di dalam mimpinya. Setelah sejenak memerhatikan keadaan sekitar gua tersebut, beliau pun langsung memasuki gua itu. di dalamnya beliau duduk dan mulai menyatukan kedua telapak tangannya dan bertapa di dalamnya.

Selama proses bertapa beliau tidak merasakan gangguan apapun, bahkan tidak merasa haus dan lapar. hanya duduk diam dan mengahayati pertapaanya. Setelah 3 hari 3 malam menurut beliau pertapaanya di rasa cukup, beliau pun membuka matanya. Beliau bangun dari duduknya dan ingin beranjak keluar. Tiba-tiba saja baju celana dan pakaian yang beliau kenakan saat itu hancur, rapuh seperti debu. Dan beliau pun dalam keadaan telanjang karena pakaian di badannya hancur tidak tersisa apapun. Dan lagi rambut serta kukunya tumbuh memanjang. Setelah melangkahkan kaki keluar dari gua tersebut, petapa itu pun merasa aneh karena keadaan di luar gua sepertinya berbeda dari saat pertama beliau datang. Beliau sedikit bingung namun tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan langsung mengambil daun-daun di sekitar untuk dijadikan penutup badannya yang telanjang. Akhirnya beliau langsung pulang menuju kampungnya lagi dalam keadaan dibaluti dedaunan.

Saat memasuki kampungnya sudah malam hari, mungkin tengah malam. petapa tersebut langsung menuju sebuah rumah temannya yang berada di bagian depan desanya. Beliau bermaksud meminjam pakaian dari temannya karena akan aneh jika beliau dalam keadaan ditutupi daun berjalan diperkampungan menuju ke rumahnya. Setelah mengetuk dibukakanlah pintu oleh teman beliau. Sontak saja teman beliau yang membukakan pintu terkejut dan bingung seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bukan bingung dan kaget karena kondisi petapa tersebut dalam keadaan telanjang yang hanya berbaju daun-daun. Melainkan terkejut karena melihat bapak petapa tersebut setelah 3 tahun tidak pulang dan dianggap meninggal oleh orang-orang di kampungnya. Bahkan keluarganya pun sudah mengadakan tahlilan untuk beliau.

Setalah temannya menceritakan apa yang sudah mereka pikirkan selama tiga tahun dan meminjamkan pakaian kepada beliau. Bapak petapa itu pun pulang menuju rumahnya. Seperti temannya tadi, seluruh keluarganya pun kaget dengan kedatangan petapa tersebut setelah selama 3 tahun menghilang. Padahal bapak petapa tersebut merasa beliau hanya bertapa selama 3 hari saja.

Semenjak saat itu, bapak petapa tersebut tiba-tiba saja memiliki kemampuan gaib yang luar biasa. Beberapa hal yang didemonstrasikan beliau adalah bagaiman beliau membeli sebotol minyak dari alam gaib dengan uang Rp.50.000 yang dibungkus dengan kertas dan digenggam bersama sebuah pena. Setelah selesai membaca mantra atau doa. Uang yang dibungkus kertas tadi berubah menjadi sebotol minyak. Nama minyaknya saya masih samar-samar ingat, tapi entah kenapa hati saya tidak ingin menyebutkannya. Kertas yang tadinya kosong tiba-tiba terdapat tulisan atau pesan yang ditulis dalam bahasa jawa kuno. Maaf, saya bukan orang jawa, jadi tidak mengerti. Kenapa saya menyebutnya bahasa jawa kuno. Karena dialegnya berbeda dari bahasa jawa yang saya dengar. Dan lagi hanya tetua orang jawa saja yang memahami arti dari pesan tersebut. Terlihat karena saat beliau menunjukannya tidak ada yang memahami pesan tersebut. Tetapi diterjemahkan oleh salah satu orang tua disitu. Saya lupa isi dan pesan tersebut. benar-benar tidak ingat sedikitpun untuk apa minyak tersebut.

Pembuktian lainnya juga beliau menunjukan bahwa beliau memiliki sebiji batu merah delima yang datang dengan sendirinya kepada beliau. Pembuktiannya beliau menyuruh seseorang yang berada disitu untuk memasukkan batu tersebut ke dalam sebuah wadah kayu dan membawanya keluar berjalan keluar dari rumah tersebut menjauh dari petapa tersebut. Setelah otang yang membawa batu tersebut kembali dan membuka wadah tadi, batu tersebut hilang begitu saja. Kemudian petapa mengambil segelas air dan meminumnya. Sesaat beliau tersedak dan keluarlah batu merah delima tadi dari dalam mulutnya. Batu tersebut seolah tidak bisa dijauhkan dari pemiliknya.

Beliau juga menunjukkan beberapa benda yang datang sendiri satu-persatu kepada beliau seolah ingin dimiliki oleh petapa tersebut. Saya sendiri lupa ada apa aja yang beliau simpan.

Demonstrasi terakhir yang paling membuat saya terdecak kagum adalah saat beliau menunjukan bagaimana mengambil uang dari dunia gaib. Dengan dua lembar kertas di masing-masing telapak tangannya. Yang kemudian beliau gosok-gosokan kedua kertas tadi. Tiba-tiba uang kertas berbagai satuan keluar dari sela-sela kertas tersebut secara terus-menerus. Semakin lama beliau menggosokkannya, semakin banyak jumlah uang yang keluar. Beliau pun berpesan kepada orang-orang yang hadir bahwa uang tersebut tidak boleh digunakan. Uang-uang tersebut hanya boleh diberikan kepada fakir miskin saja. Petapa tersebut pun menitipkan uang-uang tersebut kepada orang yang hadir untuk nantinya diberikan kepada orang yang membutuhkannya.

Itulah tadi cerita nyata dari seorang petapa yang bisa saya ceritakan. Semoga bisa menjadi pelajaran dan Anda bisa memahami makna dari kejadian yang dialami oleh bapak petapa tersebut. Bahwa ada kuasa Allah yang sangat luar luar luar biasa di alam semesta ini. Dan hanya akan diberikan kepada orang-orang yang beriman kepadanya.